Dalam tren arsitektur hijau modern, material bambu adalah pilihan sempurna untuk semua proyek.
Bambu sering dipuji karena menjadi salah satu bahan produksi paling tahan lama saat ini. Bambu merupakan tanaman menakjubkan dengan batang dan daun tinggi yang dapat ditemukan di seluruh dunia. Daya tahan dan kecepatan pertumbuhan ini menjadikan bambu sebagai bahan bangunan yang sangat populer dan berkelanjutan.
Daya tahan merupakan tantangan nyata yang berkaitan dengan semua bahan konstruksi. Bambu mencapai daya tahan yang luar biasa berkat tabung berongga, struktur tubular, yang berevolusi selama ribuan tahun untuk melawan angin di habitat alami. Terdiri dari 50% parenkim, 40% serat, dan 10% jaringan konduktif yang menunjukkan bahwa sebagai bahan konstruksi, bambu memiliki serat yang sangat kuat.
Sifat mekanis bambu dua atau tiga kali lebih tinggi dari kayu konvensional.
Khususnya, bambu memiliki daya tarik yang luar biasa, bahkan lebih kuat dari baja. Oleh karena itu, bambu mudah dibentuk untuk berbagai pekerjaan, dan juga memiliki fitur luar biasa yang membuat rumah bambu dapat menahan tornado dan guncangan. Bambu lebih tahan terhadap tekanan daripada beton. Rasio ketahanan tarik terhadap berat jenisnya 6 kali lebih besar daripada baja. Oleh karena itu, material "Baja Hijau" ini menjadi tren untuk menciptakan arsitektur yang unik dan berkelanjutan.
Untuk memberi Anda gambaran tentang kekuatan sesungguhnya dari bahan bambu, mari kita bandingkan dengan bahan bangunan umum.
Kekuatan tekan bambu setidaknya dua kali lipat dari beton.
Kekuatan tarik bambu (28KN/inci persegi) mendekati baja (23KN/inci persegi).
Tegangan geser serat bambu lebih tinggi daripada kayu, bentangannya pun lebih lebar daripada kayu.
Bambu dapat dilengkungkan tanpa patah atau rusak.
Elastisitas bambu yang tinggi membuatnya berguna sebagai bahan bangunan di daerah dengan risiko gempa bumi yang tinggi.
Sifat anisotropik bambu, yakni memiliki serat selulosa pada arah membujur sehingga kuat dan kaku sedangkan lignin pada arah melintang sehingga lunak dan rapuh.
Ketahanan api bambu baik, dapat bertahan pada suhu 400°.
Lebih jauh, bambu memiliki elastisitas tinggi dan, oleh karena itu, cocok sebagai bahan bangunan untuk daerah rawan gempa bumi khususnya. Setelah dipasang, bambu dapat bertahan hingga 50 hingga 80 tahun. Aspek penting lain yang mendukung bambu adalah keberlanjutannya. Karena pertumbuhannya yang cepat, bahan tersebut dapat siap untuk konstruksi dalam waktu lima hingga tujuh tahun – sebaliknya, kayu keras membutuhkan setidaknya 35 tahun.
Bambu adalah sumber daya yang tumbuh di mana-mana. Tiang bambu banyak digunakan dalam arsitektur dan konstruksi, bambu juga diproses dengan berbagai cara agar dapat digunakan. 'Strand Woven' adalah salah satu jenis bambu populer yang dapat Anda temukan di lantai. Bambu ini terbuat dari serat bambu alami, melalui karbonisasi suhu tinggi dan teknologi pengepresan panas bertekanan tinggi untuk mencapai daya tahan dan stabilitas tinggi.
Fujian Golden Bamboo Industry Co., Ltd. (merek REBO) adalah perusahaan terkemuka yang terlibat dalam produksi dan pengembangan bahan anyaman bambu yang inovatif, dengan fokus pada dek bambu luar ruangan, pelapis dinding, dan semua jenis papan bambu. Jika Anda tertarik, silakan hubungi REBO untuk keterangan lebih lanjut.
